Rabu, 31 Desember 2014

NEETを卒業します!

Hai lagi.
Kau tau siapa aku?

NEET.

Jika kau adalah seorang pecinta Jejepangan sepertiku, mungkin kau telah akrab dengan istilah itu. Tentu saja, aku bukan Ogasawara Aki (KanoUso) yang ngaku-ngaku NEET padahal aku seorang komposer jenius yang terbilang sangat sukses.
Aku BENAR-BENAR ex-NEET!
Di Indonesia sendiri, you simply call us 'pangangguran', ya ._.)
NEET merupakan akronim (atau singkatan) dari "Not in Education, Employment, or Training". Pertama kali akronim ini muncul di Inggris (U.K) tapi kemudian penggunaannya meluas ke beberapa negara terutama Jepang, Korea, dan Taiwan. <<< ini katanya Wikipedia.
Sebenarnya...

Selama setahun ini (aku lulus bulan Juli 2013 dan diwisuda bulan Desember 2013) 'gelar'-ku gonta-ganti dari Freeter ke NEET ke Freeter lagi, begitu terus karena part-time job ku termasuk sejenis kerja serabutan musiman *eh*. Maksudku, aku tidak selalu melakukan pekerjaan itu. Jadi, ketika aku lagi ada kerjaan sambilan, aku bisa termasuk kedalam komunitas Freeter, sedang ketika aku nggak lagi kerja sambilan, berarti aku NEET donk. 
Kan?
Untung saja aku belum menjadi hikikomori* karena masih keluar dari kamar meski frekuensi-nya cenderung lebih sedikit dibanding dengan banyaknya waktu yang kuhabiskan dengan ndekem di dalam kamarku. *merong*

*Orang yang mengeluarkan dirinya dari kehidupan sosial kemasyarakatan dan memilih untuk selalu mengurung diri di kamar. Beberapa diantara mereka bahkan berhenti bicara/bersuara sama sekali. Ingat Episode 2 nya Don Quixote? Berarti kau sudah tau. Ryosuke Sakamoto itu seorang hikikomori.
Hikikomori itu bisa disebut sebagai social disorder.
Ini juga yang mendasari pernyataanku, bahwa aku BUKAN hikikomori.
Aku juga kelainan sih *eh*, tapi, aku bukan hikikomori kok!

Lalu...
Kenapa aku bilang aku ex-NEET?
Ya. Karena aku sudah lulus dari belenggu-nya sekarang! XD
I got hired! I'm an employee now!
Okay, ini bukan berita besar dan tak juga bisa  terlalu dibangga-banggakan sih... 
But that's a happy news (at least for me, anyway) so I just want to share the happiness! *blushed*

Ada yang unik dari upaya-pencarian-kerja yang (kadang-kadang) kulakoni sejak awal tahun itu. Aku melamar ke banyak tempat, di panggil untuk skill test oleh beberapa diantaranya sementara beberapa yang lain bahkan berlalu begitu saja. Aku melakukan beberapa kali wawancara super absurd, dan mungkin menjadi wawancara ter-absurd dari yang pernah terpikirkan oleh pencari kerja di mana pun. Dengan dilakoninya setiap upaya yang berujung kegagalan, aku telah banyak bertingkah konyol, banyak melakukan hal bodoh, banyak merasa panik dan gelisah. Dan seiring kegagalan demi kegagalan aku semakin merasa payah.
Well, that's a common thing actually.
Oke, lupakan!
Yang ingin kukatakan disini adalah...
bahwa...
Setelah berputar-putar pada akhirnya aku kembali ke titik awal dan memulai dari sana.
Ini terjadi lagi!
Fashback sebentar yuk~
Konata's picture (c) owner; edited by me


Waktu itu tahun 2012. Aku masih bertahan di kelas-kelas sastra di universitas; 'mencoba memahami kehidupan'. Itu saatnya aku mulai memikirkan topik bahasan untuk skripsi-ku kelak. Aku mengikuti kelas Metode Penelitian Sastra, dimana kala itu kami diharuskan (atau didorong) untuk menuliskan judul bakal calon skripsi kami.
And I had no idea!
Ada kekuatan aneh yang menggerakkan tanganku yang menggenggam marker untuk menuliskan sesuatu semacam: 
Rick Riordan's Percy Jackson and the Lighting Lightning Thief (Mythological Approach)
Yeah I know. Aku sempat salah menuliskannya, haha! *embarrassed*
Itu ide sambil lalu, karena nggak tau lagi mau nulis apa. Yang kupikirkan adalah:
1. Aku adalah manusia anti-mainstream. Di saat sebagian besar mahasiswa sastra doyan banget mengupas tuntas puisi atau novel-novel dari jaman sebelum kita dilahirkan, yang kuinginkan adalah novel dari kalangan pop lit. 
2. Aku selalu suka mythology 

Jadi ng... Selama itu aku hampir selalu mengonsultasikan dan mendiskusikan topik ini dengan beberapa dosen sastra (di luar pembimbing skripsi-ku). Dari yang semula aku tak tau tentang pendekatan mitologis, sampai pada akhirnya di makul Seminar Sastra aku selesai menyusun proposal penelitian mengenai hal ini.
Tapi aku ketakutan.
Aku berusaha mencari referensi skripsi yang sudah ada mengenai the so-called mythological/archetypal approach, but I found nothing. Para senpai sepertinya tidak terlalu tertarik dengan mythology, atau setidaknya, dengan pendekatan itu. Myth yang banyak muncul pada skripsi-skripsi (di kampus kami aja sih) lebih banyak dianalisa dengan pendekatan lain. 
Oh, apa yang ingin kukatakan disini??
Karena ketakutan itu ada, makanya aku berusaha mencari topik-topik lain yang lebih... apa ya... 'umum'(?). Setidaknya aku mencoba beralih ke novel lain yang lebih 'klasik'. Tapi jawaban dari pembimbing skripsi-ku adalah:
Itu sudah pernah. Itu sudah biasa. Cari yang lain.
Oke fine! Pas waktu itu proposal penelitian-ku sudah dikembalikan oleh dosen makul Seminar Sastra, lengkap dengan komentar-komentar dari beliau.
"You're more than ready. . . ," kata beliau.
Ah. Apa yang kulakukan...
Percy telah memegang tiket kelulusanku tapi aku berusaha lari darinya.
Okay, flashback's over. Go back to the present now!
garupan pic (c) kurogane.animeblogger.net













とにかく、
Hal yang sama terjadi dengan masalah pekerjaan ini.
Ketika aku mulai mencari-cari pekerjaan, Bunda-ku beberapa kali berkata:
Kalau di sana kan enak; deket rumah dan bisa bareng kakak

Yup. Aneki-ku bekerja di perusahaan yang sama dengan yang baru saja memberiku kesempatan untuk bekerja. I often got this feeling that I'll end up working in that place before, and now I really do!
Wow huh?
Tuhan telah menggariskan semuanya. Tuhan yang menjodohkanku dengan Percy. Tuhan yang menjodohkanku dengan pekerjaan ini.
私はNEETを卒業しました!
Hyouka, (c) onwer of this gif at tumblr.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar