Jumat, 14 Juli 2017

Ken Hirai - Nonfiction Lyric 【Romaji + English translation】



***

Egaita yume wa kanawanai koto no hou ga ooi
There are many things that the dream I drew does not make sense

Sugureta hito wo urayande wa jibun ga iya ni naru
Envying an excellent person makes me I dislike myself

Asahi nemuri ni oshitsubusare sou na yoru mo aru
There is a night that is likely to be crushed by the morning sun

Yasashii rinjin ga kage de kiba wo muiteitari
A gentle neighbor is peeling his fang with a shadow


Dasei de miteta terebi CASE mitai ni
Like a TV case I was watching by inertia

Ikiru koto wo tokidoki yametakunaru
Sometimes I want to stop living


Jinsei wa kutsuu desuka?
Is life a pain?

Seikou ga subete desuka?
Is success all?

Boku wa anata ni anata ni tada aitai dake
I… you … I just want to meet you

Misuborashikute ii kara
It’s okay to be shabby

Yoku mamiredemo ii kara
It’s okay to be well-covered

Boku wa anata no anata no hontou wo shiritai kara
Because I … want to know the real you


Hibiki kieru waraigoe
The vanishing echo of laughter

Hitori aruku kumorimichi
Walking alone the cloudy road

Boku wa anata ni anata ni tada aitai dake
I… you … just want to meet you


~


Sujigaki doori ni ikanu mainichi wa dare no sei?     
Who is responsible for not going along the scenario every day?

Atsui tatakai wo tada BENCH de nagamete bakari
I'm just looking at the thick battle on the bench

Kiesou na hounou ryoute de tsutsumu you ni
As if wrapping flame that seems to disappear with both hands

Ikiru koto wo akiramekirezu ni iru
I cannot give up living

Jinsei wa higeki desuka?
Is life a tragedy?

Seikou wa kodoku desuka?
Is success loneliness?

Boku wa anata ni anata ni tada aitai dake
I… you … just want to meet you

Tadashikunakute ii kara
It’s all right not to be right

Kudaranakutemo ii kara
It’s all right to be stupid

Boku wa anata no anata no hontou wo shiritai kara
Because I … want to know the real you

Kaban no oku de naru kagi
The ringing key in the back of the bag

Nakama yobu karasu no koe
The voice of the crow calling its friend

Boku wa anata ni anata ni tada aitai dake
I… you … just want to meet you

~instrument~

Nan no tame ikitemasuka?
For what are you living?

Dare no tame ikiremasuka desuka?
For whom can you live?

Boku wa anata ni anata ni tada aitai dake
I… you … just want to meet you

Jinsei wo uramimasuka?
Do you grudge against life?

Kanashimi wa kirai desuka?
Do you hate sorrow?

Boku wa anata no anata no hontou wo shiritai kara
Because I … want to know the real you

Himitsu namida hitori ame
Secret tears alone rain

Mezametara osou fuan
Anxiety attacks if you wake up

Boku wa anata ni anata ni tada aitai dake
I… you … just want to meet you

Shinjitai uso kikanai kusuri kaerenai sayonara
The lies I want to believe, the medicine that I do not ask, I cannot return home, good bye

Sakebe sakebe sakebe~~~ aitai dake~~!!!!
Scream scream scream! Only want to meet…



***

Note:
I like this song lately. The lyric is um... not a cheerful one, but somehow I feel like it really goes through my heart. It's just really good.
I surely know some Japanese words, but yeah my Japanese sucks, so I basically just google translate the Japanese lyric and wonder if it's really the meaning of the lyric ε=ε=ε=ε=ε” “(/*’-‘*)/
Sorry if I got it wrong. Please correct me if you spot any mistakes.

Selasa, 30 Agustus 2016

Memorabilia 8 Februari [Review]

Memorabilia 8 Februari
Oleh: Winaldo Artaraya Swastia



★★★★


Aku secara pribadi menyukai bagaimana judul ini ditulis; dengan meng-horizontal-kan angka delapan itu, membuatnya terlihat seperti tanda infinite; tanda kekekalan. Kumpulan cerpen ini bukannya baru… pertama kali terbit tahun 2014… tapi baru kujumpai beberapa waktu lalu. Jadi, yah…

Alasan beli:
(1)      Judulnya
(2)      Desain sampulnya
(3) Ulasan di bagian belakang buku yang menyatakan bahwa cerita-cerita didalamnya adalah mengenai pencerahan

Tebal         :    160 halaman
Panjang    :    20cm
Lebar        :    sekitar 13,5cm

Berisi 14 cerita pendek lain tokoh dengan berbagai tema, berbagai setting, berbagai sudut pandang, namun entah bagaimana terasa seperti ada garis yang menghubungkan satu judul dengan judul lain di buku ini. Entahlah. Bukan berarti buku ini membosankan. Kau akan terkejut.

Angin ke Barat, Matahari Senja
(A Taste of Almond)
tentang sepasang tua yang berjalan ke barat, dan donat almond
★★★★★                      Cerita favoritku dari buku ini. Sederhana namun sarat makna. Tidak bisa ditebak; kau hanya perlu terus membaca. Cerita yang bagus untuk memulai, pikirku. Dan aku suka pembicaraan tentang almond itu. Random, sih... Dan entah apa aku hanya terlalu melankolis, yang jelas mataku berair ketika selesai membacanya.
Peron 4
tentang seorang lelaki, dan kunjungan wanita tua ke stasiun tua, dan pertemuan keduanya
★★★★☆                      Dengan sudut pandang yang unik dan beberapa ‘kejanggalan’, cerita ini membuatku waspada dan terus mengira-ira. Dan benar saja. Ada ‘sesuatu’. Peron 4 pada judulnya entah bagaimana membuatku mengaitkannya kepada archetype dan simbolisme angka 4 itu sendiri.
Kami Bertukar Senyum dalam Kesahajaan
tentang pramugari, seorang anak kecil dan layangan
★★☆☆☆                      Aneh, menurutku. Kalau boleh berlebihan, aku akan bilang cerita ini menjurus kearah ekstrim. Bertolak-belakang dengan dua cerita sebelumnya yang cenderung lembut dan bersahaja. Tak terduga tapi juga dapat ditebak. And I just don’t get it. *laughs* *embarrassed*
One Night, Lies Stand
tentang sepasang asing dengan kebohongan dan kejujuran di suatu malam
★★☆☆☆                      Beberapa kalimat pembukanya mengingatkanku akan salah satu ‘adegan’ dalam novel Aleph karya Paulo Coelho. Didominasi oleh dialog kedua tokoh, yang membuatku berpikir… apa ya… seakan penulis sedang mengkhayalkan adegan dan dialog itu dan menuliskannya. Begitu saja. Or maybe it just me and my ‘wild’ imagination. *shrugs*
Si Gadis Berambut Merah
tentang pertemuan dengan seorang gadis tak dikenal berambut merah
★★★☆☆                     Menarik. Tak terduga. Tak tahulah apa maksudnya. Siapa gadis berambut merah itu? Apa yang terjadi padanya? Apa hubungannya dengan si ‘aku’? Akhir ceritanya benar-benar.
Four Sheets to the Wind in Copenhagen
tentang pemain saxophone dan seorang dosen tua, dan novel Haruki Murakami
★★★★                      Sebenarnya sederhana, tapi aku sedikit gagal menebak alurnya, meskipun endingnya jelas terlihat. Dan aku tertarik dengan Haruki Murakami dan novel-novelnya.
Samsara
tentang lingkaran kehidupan seorang biku
★★★☆☆                      Akhirnya. Cerita tentang proses. Tentang lingkaran kehidupan menurut ajaran Budha. Cerita ini tampak olehku sangat khusus; ada lebih banyak pengetahuan tentang ajaran Budha di sini.
Sahara
tentang wanita bernama Sahara, dan teman imajinasi
★★★★                      Aku merasa agak aneh dengan apa yang diungkapkan Sahara. Begitu tiba-tiba. Oh… Ternyata! Well… tak banyak yang bisa kukatakan, cerita ini hanya ber-adegan satu dudukan.
Dulu Namanya Bejo
tentang mantan ‘preman’ - pendatang dari Surabaya - yang bernama Bejo
★★★☆☆                      Agak mirip, atau setidaknya berkaitan, dengan cerita ke-tujuh yang berjudul “Samsara”, perihal Bejo dan Banthe Dhammariya adalah mantan preman. Dan keduanya sama-sama bersentuhan dengan ajaran Budha. Tapi tentu saja, yang ini lebih ringan dan ‘sehari-hari’.
Ibu Saya Bilang Saya Hitam
tentang wanita cantik nan menawan, air mata, dan tentang kenangan
★★★☆☆                      Aku mengikuti saran penulis, sebenarnya, dengan membaca sambil mendengarkan lagu Can’t Help Falling in Love. Itu sangat menganggu. Kau mungkin perlu trik khusus untuk tetap konsentrasi membaca sementara telingamu diam-diam menyimak lirik lagu yang kamu dengar. Di sini akhirnya tersenggol kata ‘infinite’, dimana waktu serasa berjalan sangat lambat pada cerita ini. Dan lagi-lagi… I just don’t get it. Siapa wanita itu? Sebenarnya sejak awal aku tau ada sesuatu, mungkin karena begitulah skema cerita lainnya. But I just don’t get it. Apa yang sebenarnya ingin disampaikan penulis? Dan dengan ajaib, aku selesai membaca tepat ketika lagu itu selesai (untuk ketiga kalinya).
Harapan Itu Permen Manis
tentang perselingkuhan dan cinta terlarang
★★☆☆☆                      Aku suka kata-kata itu. “Harapan itu seperti permen buat anak kecil”. Setelah membaca beberapa cerita, aku jadi punya kebiasaan menebak-nebak sudut pandang penulisan. Dan pada cerita ini dalam pikiranku terus saja “Kali ini si ‘aku’ ini cowok kah?” “Oh, cewek rupanya…“Eh?” Lalu di akhir cerita aku dibuat “What the… Ha!!”
H Plus-Minus
tentang wanita yang ‘membunuh’ dirinya sendiri
★★★☆☆                      Kupikir “Ah… lagi-lagi tentang bunuh diri.” Tapi yah, menarik karena penulis memulai di masa kini, kemudian dilanjutkan flashback. Aku merasa beberapa ‘lompatan waktu’ ini tidak diperlukan. Tapi, yah, mungkin ceritanya justru jadi aneh dan kehilangan esensi jika bagian-bagian itu dihilangkan. Entahlah. Yang pasti, aku suka bagaimana penulis menyajikan semua detail yang terlihat seperti ‘pernak-pernik’ itu, membuat cerita ini tampak lebih nyata.
Inilah Tubuhku yang Kukurbankan Bagimu
tentang perpisahan sepasang kekasih dan janji sepihak yang terlontar
★★★★                      Cerita cinta yang indah, sederhana, dan tulus, dengan satu adegan yang berani (dan yang sebenarnya kurang masuk akal, menurutku, tapi yah… terserahlah). Aku tetap saja dibuat penasaran tentang beberapa hal yang sengaja ‘dirahasiakan’ oleh penulis.
Memorabilia 8 Februari
tentang luapan cinta dan kerinduan
★★★★                      Lagi-lagi, sederhana. Berhasil tertebak, entah karena aku telah berbuat curang dengan membaca bagian Sedikit Percikan Memori di bagian akhir buku ini sebelum membaca cerita ini, atau karena memang cerita ini mudah ditebak. Sebagai cerita dengan judul yang dipakai untuk melabeli buku ini, cerita ini amat sangat pribadi. Terlalu pribadi, mungkin. Dan terlalu singkat. Seperti malam pada cerita itu. Yap. Ini kebalikan dari cerita “Ibu Saya Bilang Saya Hitam”; kali ini waktu serasa memburu. Tapi aku yakin pembaca tau mengapa.


Di buku ini kamu bisa dapat beberapa pengetahuan, terutama tentang ajaran Budha – istilah-istilah didalamnya – yang membuat alis berkerut dan bibir mengerucut, tapi cukup untuk membuatmu ingin mencari tahu lebih banyak. Apalagi jika kamu adalah aku.
Ketika membaca ini, karena sederhana membuat merasa bisa menebak kelanjutan cerita, namun aku hanya dibuat terkejut. Berulang-ulang. Cerita-ceritanya tak terduga olehku. Menarik.
Bahasanya indah. Pilihan katanya pun. Sederhana. Bersahaja. Tidak terlalu sulit untuk dicerna.
Cerita-ceritanya semacam terasa sangat pribadi. Seperti membaca apa yang menarik minat penulisnya.
Singkat kata, ‘pengait minat’ yang tercetak pada bagian belakang buku agaknya benar-benar tepat.

“BAGI sebagian orang, pencerahan ditafsirkan sebagai tujuan hidup. Padahal lebih dari itu: sebuah proses. Proses kelahiran, proses kematian, proses pertemuan, proses percintaan, proses perpisahan, proses pembentukan kenangan. Kisah-kisah dalam MEMORABILIA 8 FEBRUARI ini menawarkan percikan proses-proses pencerahan tersebut dengan kisah-kisah keseharian yang unik, halus, dan menyentuh relung-relung batin kita.”

Yap. That’s exactly what this book is all about. Meskipun setelah membaca semua cerita, entah kenapa aku tak merasa tercerahkan mengenai ‘pencerahan’ itu sendiri, yang justru menyalakan kembali hasratku untuk mencari tahu. Apa itu pencerahan?

Jadi kau tau kenapa aku menulis dengan gaya bahasa seperti ini. Yap. Terbawa suasana, seperti biasa. Haha. Dan meski ini review, tapi seperti yang kau lihat, tulisan ini hanya seperti bagaimana aku melihat buku ini. Tentang apa yang kurasakan terhadapnya. Secara pribadi.

Jika kau tertarik, silahkan baca.
Mau beli online? <Klik di sini>

Selasa, 01 Maret 2016

Cerpen dari Kisah Lain, Apakah Fan-fiction?

Hi there, literature worshiper!

Kali ini pengen curhat nih.. soalnya bingung.
Sebenernya... kita diperbolehkan nggak sih, untuk ngarang cerita atau bentuk karya sastra apapun dengan ide awal yang kita dapat dari kisah lain?
Semisal gini...
Jaman dulu...
Aku suka bikin-bikin fan-fiction abal-abal yang kubuat dengan tokoh para idola-ku tercinta.. jadi jelas makna 'fiksi penggemar' nya..
Nah semisal buat cerpen yang ide awalnya dari ide cerita lain... masih bisa-kah disebut fan-fiction? Atau termasuk karya baru? Atau sedikit riskan untuk dipublikasikan karena masalah copyright?

Oh, well...
Jadi kapan hari aku bikin satu cerita super pendek... terinspirasi dari salah satu side story di dramkor bertajuk Good Doctor...

Mau baca ceritanya? >//////<


Senin, 29 Februari 2016

Asal Usul Tahun Kabisat

Hi there, origin-seeker!
Sedang mencari tahu asal usul sesuatu?
Sekarang tanggal 29 Februari lho~

Well… well…

Ada yang unik dari bulan kedua tahun ini: tahun 2016. Yap! Kita memasuki tahun kabisat; tahun dimana Februari mendapatkan bonus satu hari, yang hanya ia dapatkan setiap empat tahun sekali.
Aku penasaran.

Memang apa perlunya tambahan satu hari itu? Untuk apa? Apa sebabnya?

Begitu pikirku.
(Kepiting ini suka kepo-in masa lalu ya ternyata. *laughs*)

Makanya aku mulai mencari tahu. Terus jadi ingin berbagi pengetahuan. Tapi mungkin orang-orang malah udah banyak yang tau ya… ?

Baiklah… buat yang belum tau dan pengen tau aja, yuk kita cari tau bareng!

Dimulai dengan bulan kedua itu sendiri. Ada yang udah tau asal usulnya?

Bulan kedua. Niigatsu. Bulan kelahiran Kyo. *laughs*
‾͟͟͞(((ꎤ°᷄д°᷅)و ̑̑༉☆))Д´)


Sabtu, 03 Oktober 2015

【Traveling Zone: Taman Sari > SKE > Malioboro】 Get Refreshed… Get More Tired!


Hi there day-trippers!
How’s life? 
Sibuk? Melelahkan? Membosankan? Kurang piknik?
Ya sama. *laughs*

Hmmm…

Jadi, setelah sekian lama nge-grml grml-in hidupku kurang pikniiiiik~ atau aaahhh bosaaaan~ atau ayoooo ke SKE~~~~~, akhirnya kemarin ([edited] kemarin? kemarin dulu kali... "._.)) aku sukses juga kesana.

Terus…
SKE itu apa sih?

Kamis, 27 Agustus 2015

Tanda-tanda Wanita dimabuk Asmara



Tanda-tanda Wanita Mulai Tuaaaa dimabuk Asmara




*laughs*
What an extra-ordinary title for one of my posts here.
Oh well, whatever.


Jadi begini, 
Mendadak aku memikirkan diriku (padahal biasanya juga gitu), dan terpikirkan adanya sesuatu yang luar biasa tengah kurasakan.
Tau kan, yun, kalo kita ini wanita yang cenderung malas; malas ngerawat-rawat, malas belajar jadi wanita sejati. Tapi tadi terpikirkan olehku untuk mulai bergerak.

Senin, 29 Juni 2015

When I hardly have time for myself…



Well, actually I am NOT that busy. It is just… I don’t know. I feel like my freedom was taken away from myself. It has been a while since I last writing… anywhere! I know writing isn’t a spendy hobby, yet… how come it is so difficult to spend more time on writing for fun, for the sake of myself???

One day I looked at Nikki-chan, my diary on Reno-kun (my laptop), and became so sad for I haven’t talked about anything to her since… I don’t know when. And even I went back to her because I forgot the password of my gmail account but remembered writing about it there. #oops

Darn!

And my latest blog post?

It’s about Kamatsu; an article I’d been writing for a whole month before I finally (and forcefully) posted it before I could REALLY complete composing it!

Oh, no!
I’ve just posted a new blog entry at my birthday last 21st of June.
But that doesn’t really make any different. What I did is just writing to commemorate my own birthday. That’s all. And that was a simple writing too!

Well…
You know,
Most of the time, human becomes a ‘difficult’ being.
When you don’t have a job, you grieve over being miserable, being worthless.
Then when you FINALLY got a job, you grieve over being too busy to get even a tiny piece of freedom for yourself!
(Pssttt! I’m talking about myself!)


Now,
I wonder what’s so wrong with me.

Did I really scarcely have time to write or it’s just because I am too lazy?


Several days ago I got sick I couldn’t go to work. Yeah at least that was what actually happened. 
Finally I could sleep more. I could get up late. I could simply… do nothing. 
Again. I felt like I was back to the NEET version of me. 
And then after two days passed and I got back to work, I realized something.
Time passes too quickly, but that’s not because I don’t have enough time for myself after being too ‘drained away’ at work.

I was wrong.

While taking rest, what I did is just… taking rest.
I mean…
I should’ve write something… or read something, but no!!
Two days passed and I got nothing but my health (which isn’t a bad thing, actually. I know that. But still!).

What can we do?
Does ‘working’ really restrict us from being productive?
Does ‘working’ really take us apart from our hobbies?

I don’t think so.

Kyo is busy but he’s also so productive.
Aw well! You think that Kyo can do that because he does the job he loves so much, right yun?
Let me tell you… that is NOT the problem!
Remember what Ma-kun (Tokyo Tower) said about ‘working’ when his friend Hajime Marusawa said that he’s so lucky to be able to do something he likes as his job?

“But when my hobby turns to be a job then it BECOMES a job”

It doesn’t matter if you like doing it. Once it turns to be a job for you SLOTH, then it becomes an IYAAAAADAAAAAAA!!!!! I DON’T WANT TO DO IT!!!!! LET ME TAKE A REST INSTEAD!!!!!!, right?

Let me tell you this:
Kyo can be so productive while he’s also so busy (and may be he still does his hobby too, whatever it is)… not only because he likes doing it, but also because HE AIN’T A SLOTH LIKE YOU!

Mm?
Japanese people are born hard-workers, you say?
Okay. That may be true. Japanese people are thought to be fond of working hard and partying hard. 
Then…
How about you?
What are you fond of? 
You like to play hard without having to work hard first, huh?
Oh, please!

You’re not a princess!
You need money in order to get some pleasures, and that is why you’re working. Right?
Writing is just one thing.
One thing you can do without spending a penny!
It is a pleasure for you, not a burden!

JUST… START… WRITING… DAILY?!

WRITE… ANYTHING?!




“Jika kamu merasa ide itu susah muncul, jangan dipaksa. Terus aja menulis, perbanyak membaca, sering jalan-jalan, dan jatuh cinta setiap hari. Itu akan memenuhi gelas idemu. Dan ketika gelas ide itu penuh, maka ide itu akan tumpah dengan sendirinya.” – Agus Hernawan (poet & writer).